Jumat, 30 September 2011

Belanja Batik dari Wisatawan Capai Rp 1 Triliun

Wisatawan mampu memberikan kontribusi terhadap pembelian batik sebesar Rp 1 triliun.

Demikian disampaikan Ketua Pembina Yayasan Batik Indonesia Joop Ave, di pembukaan World Batik Indonesia, Jakarta Convention Centre, Rabu (28/9/2011).

"Saat ini wisatawan memberikan kontribusi dalam pembelian batik sebesar Rp 1 triliun," ujarnya.

Mantan Menteri Pariwisata, Pos dan Telekomunikasi ini menyatakan Indonesia diakui sebagai rumah batik dunia. Hal ini karena UNESCO telah mengakui Batik telah sebagai warisan budaya non benda, dan oleh sebab itu World Batik Summit diadakan di Indonesia.

"Sebenarnya peran Ibu (Ani Yudhoyono) jauh lebih besar disini," ujarnya.

Joop menilai Indonesia sangat tepat menyandang gelar itu. Apalagi Pemerintah saat ini, melalui berbagai Kementerian, mendorong pertumbuhan industri batik.

Menurut Joop, Menteri Perdagangan membuat cetak biru pertumbuhan batik nasional dan upaya Cinta Produk Indonesia. Selain dari Kementerian Perindustrian sejak beberapa tahun terus mendorong pertumbuhan batik nasional. Apalagi ia mengakui bahwa Menteri Pariwisata, Jero Wacik, gencar memperkenalkan batik Indonesia.

Selain itu, ia amat berterima kasih atas dukungan hampir semua menteri lainnya, atas pertumbuhan batik nasional. "Ini saya pikir bakal ada sidang kabinet di World Batik Summit," ucapnya.

Joop mengklaim semua ini ialah peran besar dari Ani Yudhoyono yang terus mendorong pertumbuhan batik nasional. Hal ini lantaran menurut Joop, keindahan batik memang hanya bisa dinilai oleh kaum perempuan.

Data kementerian perindustrian tahun 2010 nilai produksi industri batik dalam negeri menembus angka Rp 732,67 miliar atau naik 13% dari periode sebelumnya Rp 648,94 miliar.

Nilai bahan baku industri batik di dalam negeri mencapai Rp 403,92 miliar, sementara telah terjadi nilai tambah sebesar Rp 340,61 miliar. Pada tahun yang sama tercatat industri batik mampu menyerap 70.395 orang tenaga kerja atau terus meningkat setiap tahun.

Sumber : finance.detik.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar