Jumat, 30 September 2011

Masa Depan Batik Cerah bila Masyarakat Suka Berpakaian Batik

Presiden SBY mendorong seluruh masyarakat ikut aktif mewartakan keunggulan budaya Nusantara kepada dunia. Seperti batik, nasi goreng, angklung, wayang, kopi luwak dan ratusan lainnya yang sangat khas Indonesia.

"Semua harus jadi duta bangsa. Wartakan kepada dunia tentang keindahan, keunikan dan kekhasan Indonesia," seru Presiden SBY saat membuka Word Summit Batik di JCC, Senayan, Jakarta (28/9/2011).

Menjadi duta, artinya tidak hanya mengagumi dan mencintai karya budaya bangsa. Contohnya batik, maka kecintaan tersebut harus diwujudkan dengan mengenakan batik setiap ada kesempatan.

"Ada perbedaannya antara cinta dengan suka memakai batik. Kalau suka memakai batik, masa depan batik di negeri kita akan cerah," ujar SBY.

Presiden mengaku sangat gemar mengenakan pakaian batik. Pada setiap kesempatan bertemu para pemimpin negara sahabat baik di dalam dan luar negeri, dirinya pun sering memberikan cendera mata berupa batik.

"Letakkan batik sebagai sarana untuk diplomasi dan membangun persahabatan dengan negara sahabat. Meski batik ada di banyak negara, tapi batik Indonesia khas dan indah. Saat bangsa lain ingat batik, maka dia ingat Indonesia ," sambung SBY.

"Amerika dikenal dengan Coca Cola dan Hollywood. Turki dengan Blue Mosque. Singapura dengan logo singa. Indonesia punya banyak yang khas. Ada keris, wayang, batik, angklung, Raja Ampat, Toba, Borobudur, kopi luwak, nasi goreng dan ratusan lagi," imbuh SBY.

World Batik Summit berlangsung sampai 2 Oktober 2011. Acara ini diisi denga konferensi tentang batik yang diikuti peserta dari 11 negara dan pameran batik oleh 350 pengusaha kecil menengah.

Sumber : detiknews.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar